Wednesday, March 6, 2013

Wawancara dan Prestasi

     Menarik untuk dipahami bahwa dalam bidang industri dan organisasi maupun pendidikan, keduanya menggunakan teknik wawancara yang dilakukan berdasarkan konteks yang berbeda. Pada bidang industri dan organisasi misalnya, wawancara diaplikasikan untuk melakukan rekrutmen kepada para pelamar pekerjaan. Selain itu, dalam konteks industri dan organisasi, interview dapat digunakan untuk menjadi bahan pertimbangan karyawan memperoleh promosi. Sedikit berbeda dalam konteks pendidikan. Pada konteks pendidikan, wawancara cenderung digunakan ketika seorang guru bimbingan konseling berusaha memperoleh informasi siswa yang memiliki masalah. Namun, wawancara juga dapat dilakukan dengan tujuan membantu siswa untuk menemukan minat dan bakatnya. Memang, dalam bidang industri organisasi, para karyawan yang dianggap bermasalah juga diwawancarai oleh konselor supaya dapat dilakukan tindakan yang tepat.
     Namun, menariknya, di bidang pendidikan maupun industri dan organisasi sebenarnya memiliki banyak kesamaan. Apa itu? Yakni, kedua hal tersebut ingin membuat atau memperoleh anggota perusahaan atau siswa menjadi sangat berprestasi. Bentuk wawancara yang dilakukan pada kedua bidang tersebut, mendukung kesuksesan pihak perusahaan maupun sekolah. Tentunya hal tersebut tidak mudah. Hal tersebut ditunjukkan dengan wawancara bukan merupakan satu-satunya teknik untuk memperoleh kesuksesan tersebut. Namun, assessment berupa alat tes lain dan metode lain, seperti adanya pelatihan juga sangat mendukung terjadinya kesuksesan tersebut.
     Oleh sebab itu, sebenarnya dapat diketahui bahwa wawancara adalah suatu teknik yang dapat digunakan dalam berbagai bidang untuk mencapai kesuksesan. Kesuksesan yang penulis masuk dapat berbentuk output prestasi, seperti nilai bagus (konteks pendidikan) atau profit yang tinggi (dalam bidang industri dan organisasi), maupun secara psikologis (well-being bagi siswa maupun karyawan)