Musik sangat
melekat di dalam kehidupan manusia. Bagaimana tidak? memang dari dulu
musik-musik sudah digunakan untuk berbagai kehidupan manusia, seperti
meningkatkan semangat berperang. Berarti dari dulu musik memang sudah digunakan
untuk memicu suasana tertentu.
Namun, di
beberapa waktu, seringkali musik tercipta karena situasi tertentu. Maksudnya
adalah musik yang diciptakan terinspirasi oleh suatu situasi atau keadaan.
Misalnya ada beberapa komposer yang menciptakan musiknya karena terinspirasi
oleh hiruk-pikuk kota besar yang padat penduduk, sehingga ada berbagai jenis
suara seperti sirene ambulan yang melaju. Lalu apa semua hubungan semua hal ini
dengan romantisme?
Apa itu suasana
romantis? Romantis adalah suatu perasaan puas dan ekspresif dari atraksi atau
ketertarikan yang terjadi secara emosional terhadap orang lain. Romantis
merujuk pada perasaan dan suasana yang biasanya sangat ekspresif diungkapkan.
Suasana yang seperti ini dapat memberikan inspirasi bagi para komponis untuk
membuat suatu alunan lagu. Misalnya ada dinamika lembut dan keras yang muncul
di dalam lagu yang dibuat untuk menggambarkan suasana yang sentimental.
Sebaliknya, yang sering digunakan untuk pembuatan film, misalnya lagu-lagu
dengan dinamika yang luas dan tempo sedang cenderung lambat atau bahkan
seringkali bertangga nada minor memberikan situasi yang memicu perasaan
romantis.
Namun, bagaimana
musik dapat mempengaruhi romantisme? Sebenarnya apa yang musik lakukan adalah
memberikan pemicu. Musik, selain ditangkap oleh indra auditori, musik
memberikan penggambaran visual. Stimulus, dalam hal ini musik akan ditangkap
oleh otak dan bekerja pada sistem limbik yang merupakan salah satu pusat emosi
pada otak. Beranjak dari hal tersebut, maka musik itu akan memicu hormon-hormon
yang memberikan rasa “pleasure” atau
kesenangan serta berbagai emosi-emosi lain yang terpicu dengan unsur-unsur
musik yang didengar. Selain itu, lirik-lirik yang juga digunakan di dalam musik
tersebut (yang lebih tepat disebut lagu), akan memproses sisi kognitif otak
seperti me-recall memori, memberikan
suatu persepsi serta penggambaran visual yang akhirnya memicu perilaku dan
suasana hati pendengarnya. Saat itulah lagu tertentu bisa memicu suasana
tertentu, misalnya suasana romantis.
Ludwig Van
Beethoven, sebagai salah satu komponis dan juga pemusik yang terkenal,
merupakan salah satu komponis yang dianggap sebagai salah satu pelopor awal
musik pada era romantik. Lagu-lagunya penuh dinamika, terkadang lembut, namun
terkadang keras, terkadang lambat, tapi terkadang sangat cepat. Menurut
sejarahnya, Beethoven merupakan salah satu komponis yang banyak menciptakan
lagu untuk menceritakan percintaannya dengan wanita yang dicintainya.
Pengalaman-pengalaman itu akhirnya memberikan inspirasi bagi Beethoven untuk
menggubah lagu-lagu dengan suasana yang seringkali dianggap emosional, seperti Moonlight Sonata atau Fur Elise.
Jadi Musik
mempengaruhi suasana romantis atau suasana romantis mempengaruhi musik? Ya…
meskipun ini opini penulis, mungkin kedua hal tersebut saling berkesinambungan
dan berhubungan antara satu dengan yang lain. Bagaimana menurut Anda?