Sunday, November 26, 2017

Musik dan Romantisme


     Musik sangat melekat di dalam kehidupan manusia. Bagaimana tidak? memang dari dulu musik-musik sudah digunakan untuk berbagai kehidupan manusia, seperti meningkatkan semangat berperang. Berarti dari dulu musik memang sudah digunakan untuk memicu suasana tertentu.

     Namun, di beberapa waktu, seringkali musik tercipta karena situasi tertentu. Maksudnya adalah musik yang diciptakan terinspirasi oleh suatu situasi atau keadaan. Misalnya ada beberapa komposer yang menciptakan musiknya karena terinspirasi oleh hiruk-pikuk kota besar yang padat penduduk, sehingga ada berbagai jenis suara seperti sirene ambulan yang melaju. Lalu apa semua hubungan semua hal ini dengan romantisme?

     Apa itu suasana romantis? Romantis adalah suatu perasaan puas dan ekspresif dari atraksi atau ketertarikan yang terjadi secara emosional terhadap orang lain. Romantis merujuk pada perasaan dan suasana yang biasanya sangat ekspresif diungkapkan. Suasana yang seperti ini dapat memberikan inspirasi bagi para komponis untuk membuat suatu alunan lagu. Misalnya ada dinamika lembut dan keras yang muncul di dalam lagu yang dibuat untuk menggambarkan suasana yang sentimental. Sebaliknya, yang sering digunakan untuk pembuatan film, misalnya lagu-lagu dengan dinamika yang luas dan tempo sedang cenderung lambat atau bahkan seringkali bertangga nada minor memberikan situasi yang memicu perasaan romantis.

     Namun, bagaimana musik dapat mempengaruhi romantisme? Sebenarnya apa yang musik lakukan adalah memberikan pemicu. Musik, selain ditangkap oleh indra auditori, musik memberikan penggambaran visual. Stimulus, dalam hal ini musik akan ditangkap oleh otak dan bekerja pada sistem limbik yang merupakan salah satu pusat emosi pada otak. Beranjak dari hal tersebut, maka musik itu akan memicu hormon-hormon yang memberikan rasa “pleasure” atau kesenangan serta berbagai emosi-emosi lain yang terpicu dengan unsur-unsur musik yang didengar. Selain itu, lirik-lirik yang juga digunakan di dalam musik tersebut (yang lebih tepat disebut lagu), akan memproses sisi kognitif otak seperti me-recall memori, memberikan suatu persepsi serta penggambaran visual yang akhirnya memicu perilaku dan suasana hati pendengarnya. Saat itulah lagu tertentu bisa memicu suasana tertentu, misalnya suasana romantis.

     Ludwig Van Beethoven, sebagai salah satu komponis dan juga pemusik yang terkenal, merupakan salah satu komponis yang dianggap sebagai salah satu pelopor awal musik pada era romantik. Lagu-lagunya penuh dinamika, terkadang lembut, namun terkadang keras, terkadang lambat, tapi terkadang sangat cepat. Menurut sejarahnya, Beethoven merupakan salah satu komponis yang banyak menciptakan lagu untuk menceritakan percintaannya dengan wanita yang dicintainya. Pengalaman-pengalaman itu akhirnya memberikan inspirasi bagi Beethoven untuk menggubah lagu-lagu dengan suasana yang seringkali dianggap emosional, seperti Moonlight Sonata atau Fur Elise.

     Jadi Musik mempengaruhi suasana romantis atau suasana romantis mempengaruhi musik? Ya… meskipun ini opini penulis, mungkin kedua hal tersebut saling berkesinambungan dan berhubungan antara satu dengan yang lain. Bagaimana menurut Anda?

No comments:

Post a Comment